Pencarian

Senin, 22 November 2010

Traffic Light Energi Surya

KEMACETAN merupakan permasalahan krusial di kota-kota besar, termasuk di Semarang. Apalagi, ketika terjadi pemadaman listrik yang menyebabkan traffic light mati.Dengan inspirasi itu, mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) didampingi dosen pembimbing dari Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro dan Mesin menciptakan lampu pengatur lalu lintas catu daya solar cell dan programmobile logic controlled (PLC).
Lampu lalu lintas ini menggunakan energi surya, dan cara kerjanya otomatis. Sistem pengoperasiannya memakai sensor cahaya dan ultrasonik.

’’Kelebihan traffic light ini secara otomatis lampu hijau menyala lebih lama sekitar 50% dari waktu yang diprogram dari arah tertentu yang terjadi kemacetan lebih dari 100 meter, karena sensor cahaya telah mendeteksi kepadatan kendaraan di jalan raya tersebut. Namun jika kemacetan berasal dari berbagai arah, maka fungsi lampu kembali ke setting awal berdasarkan timer yang sudah diprogram.’’
Untuk kedepannya lampu ini akan dilakukan pengembangan untuk dilengkapi sensor ultrasonik yang peka dengan sirine mobil ambulans atau pemadam kebakaran yang harus diutamakan melewati jalur tersebut, karenanya lampu hijau akan langsung menyala.


Selain mengurangi kemacetan, alat itu dapat mengatasi kekacauan lalu lintas saat listrik padam karena solar cell yang dipasang di atas lampu akan berfungsi dengan mengalirkan tenaga ke aki kering berkapasitas 65 AH, kemudian diubah menjadi listrik supaya lampu tetap menyala.