Pencarian

MICRO CAR


PUSAT DESAIN DAN REKAYASA
KENDARAAN MICRO UNNES

V i s i
Menjadi lembaga yang mengembangkan desain kendaraan mikro Nasional

M i s i
1.      Melakukan penelitian dan pengembangan dalam bidang desain kendaraan mikro yang sesuai kebutuhan  pasar.
2.      Melakukan rekayasa kendaraan mikro yang siap diproduksi massal oleh lembaga mitra.
3.      Memberikan pertimbangan terhadap kebijakan pemerintah dalam bidang otomotif

Unit Pusat Design dan Rekayasa Kendaraan Mikro bergerak dalam bidang Design Konstruksi, Bodi, dan sebagainya serta Rekayasa Teknik. Beberapa karya kami  terbaru adalah: Design dan Rekayasa NESCAR, SUTERA CAR,  dan Rekayasa Motor Roda Tiga. Kami juga mengembangkan pembuatan komponen-komponen otomotif dalam membantu pengembangan IKM (Industri Kecil dan Menengah) Komponen otomotif.
JURUSAN TEKNIK MESIN FT UNNES DALAM PENGEMBAGAN 
KENDARAAN MICRO CAR


Perkembangan industri saat ini melaju sangat pesat, tak terkecuali industri yang bergerak di bidang otomotif. Sebagai besar produk otomotif tersebut memiliki volume silinder di atas 1000 cc dan semuanya berlisensi ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) asing.  Telah banyak upaya dilakukan guna adanya kendaraan roda empat yang berbasis pada komponen lokal. Beberapa tahun terakhir ini Jurusan Teknik Mesin Unnes elah menghasilkan prototype micro car yang diharapkan dapat diproduksi masal oleh investor yang berminat. Telah banyak investor yang berminat untuk bekerja sama, namun kebanyakan masih menunuggu perkembangan kebijakan Pemerintah tentang kendaraan micro yang bervolume silinder di bawah 1000 cc. Kendaraan ini dikembangkan melalui mesin sepeda motor yang biasanya digunakan pada kendaraan roda tiga yang memiliki volume silinder 150 cc hingga 600 cc. Hasil uji coba mesin yang diterapkan pada micro car fiber roda empat menunjukkan bahwa mesin cepat panas pada saat kecepatan rendah yang terlalu lama, karena sebagian aliran udara tertutup body mobil. Saat ini sedang dikembangakan prototype micro car yang dilengkapi dengan blower untuk mengalirkan udara atau sirkulasi air sebagai pendingin mesin. Diharapkan temperatur mesin menjadi lebih stabil meskipun pada kondisi jalan melambat akibat jalan raya macet atau jalan menanjak. Lahirnya prototype Micro Car roda empat  body fiber karena adanga dukungan dari kementerian Perindustrian, Disperindag Provinsi Jateng dan Lembaga/industri mitra sehingga proses pembuatan dan pengembangannya menjadi lebih mudah dan lebih cepat.
Hingga saat ini sudah banyak lembaga negeri dan swasta yang juga akan mengembangkan micro car. Diharapkan Teknik Mesin Unnes akan semakin berperan agar tidak hanya mengembangkan micro car  melainkan juga memberikan pelatihan dan pendampingan bagi meningkatkan kualitas micro car dan komponen micro car/otomotif.yang akan diproduksi oleh klaster IKM (Industri  Kecil dan Menengah) komponen otomotif. 

Perkembangan micro car perlu dilanjutkan tidak hanya sebatas prototype melainkan diupayakan untuk produk massal oleh industri mitra bidang otomotif.  Hal ini karena banyak peminat yang dapat dilihat pada setiap pameran Produksi Indonesia. Para peminat pada umumnya tertarik karena hemat, dan mudah perawatan karena berbasis pada teknologi sepeda motor. Adanya kerinduan yang besar dari para konsumen untuk  bisa membeli kendaraan yang asli buatan Indonesia yang efisien, tangguh dan bisa bersaing dengan produk asing. Untuk itu perlu kiranya adanya dukungan pemerintah agar adanya jaminan kualitas dari micro car yang akan diproduksi.
Sebagai lembaga pendidikan tinggi, Universitas Negeri Semarang (Unnes) perlu mensikapinya dengan terus melakukan upaya riset,  pengembangan IPTEK dan meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak dalam mengimplementasikan IPTEK tersebut, khususnya di bidang otomotif. Upaya lain yang dilakuan Unnes untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya bidang pengabdian kepada masyarakat, yaitu ingin turut sertanya Unnes dalam membina Industri Kecil Menengah (IKM) komponen otomotif di Jawa tengah agar mampu menghasilkan komponen otomotif pada umumnya ataupun komponen micro car yang berstandar sesuai dengan standar Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM). Peranan IKM Komponen Otomotif  ini perlu ditingkatkan melalui proses pembinaan dari berbagai pihak agar kualitas produk yang dihasilkan mampu bersaing dengan produk lain yang sejenis.  Pembinaan tersebut dapat melalui pelatihan, pemagangan, peningkatan sarana prasarana, studi banding dan kegiatan lain yang menunjang peningkatan kualitas poduk IKM Komponen Otomotif dan Micro Car. 

Tim Rekayasa Microcar pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional
(PIMNAS) 2006
 Gambar Microcar bersama Tim PKM PIMNAS 2006

MICRO CAR "SUTERA CAR", MOBIL MICRO INDONESIA

GAMBAR MICRO CAR UNNES "SUTERA CAR"

CVT (CONTINUES VARIABLE TRANSMISSION) PADA MICRO CAR RODA TIGA UNTUK PARA PENYANDANG CACAT KAKI

 Saat ini banyak permintaan kendaraan micro car ke Jurusan Teknik Mesin Unnes. Salah satu harapan mereka adalah dapat memiliki kendaraan yang dapat digunakan oleh kelompok penyandang cacat kaki agar lebih dapat bermobilisasi secara luas. Harapan para penyandang cacat kaki sangat besar untuk memiliki kendaraan roda tiga (Micro Car) yang dapat dikendalikan baik kemudi, rem, maupun gas dari kedua tangannya. Sehingga perlu desain kendaraan roda tiga yang tidak menggunakan persneling yang pada umumnya digerakkan oleh sentuhan kaki. Penggunaan CVT diharapkan para penyandang cacat kaki dapat mengendarainya secara otomatis melalui besarnya pengatur kecepatan (kabel gas) yang dikendalikan oleh tangan. Dengan menggunakan model CVT para penyandang cacat kaki bisa mengendarai micro car roda tiga dengan nyaman.
Model CVT merupakan transmisi yang tidak memiliki rasio kecepatan dengan perbandingan tertentu. Misal gigi satu, gigi dua, gigi tiga, dan sebagainya. Dengan model CVT perbandingan rasio gigi menjadi smooth (halus), sehingga tidak ada hentakan pada saat akselarasi, baik pada RPM (rotation per minute) rendah maupun tinggi. Micro car untuk penyandang cacat ini direncanakan akan menggunakan sepeda motor CVT yang dimodifikasi roda belakangnya menjadi dua dan roda depan tetap satu sehingga total memiliki roda tiga. Penggunaan sistem transmisi berbasis CVT karena pengendara tidak memerlukan  perpindahan persneling kaki. Pengujian yang dilakukan antara lain efektifitas kecepatan, efektifitas pengereman, dan efektifitas beban (muatan) sehingga penelitian ini akan menghasilkan produk micro car roda tiga bagi para penyandang cacat kaki yang handal sesuai harapan konsumen.

Desain Micro Car CVT Roda Tiga Drafting Catia
Desain Micro Car CVT Roda Tiga 3D Catia


Proses Pembuatan Micro Car CVT Roda Tiga
 Pembuatan Micro Car CVT Roda Tiga  Melalui Pengawasan


 Produk Micro Car CVT Roda Tiga